SETIAP nomor yang tertera di punggung seorang pesepakbola tidak hanya sekadar penghias atau penanda saja. Nomor punggung di dunia sepakbola mewakili tiap posisi di posisi mana si pemain bermain.
Secara tradisional, angka yang dipakai untuk nomor punggung tim inti yaitu 1 hingga 11, tetapi hal itu tidak selalu menjadi pakem. Pemain inti tidak melulu harus memakai salah satu nomor dari urutan dasar tersebut.
Baca Juga: Trik Rahasia Kekuatan Dribbling Bola Solo Run Lionel Messi 2016
Baca Juga: Trik Rahasia Kekuatan Dribbling Bola Solo Run Lionel Messi 2016
Dalam perkembangan sepakbola, nomor punggung dulunya sangat identik dengan posisi pemain. Dari sebelas pemain di atas lapangan hijau, kita kerap kali terbiasa menerjemahkan beberapa pemain sejumlah pembagian, menyerupai posisi, peran, maupun kemampuan mereka di atas lapangan.
"Pemain nomor 10" dalam pola yang disebut di paragraf sebelumnya kira-kira merujuk warisan pembagian nomor punggung menurut posisi dan kiprah seorang pemain di lapangan. "Pemain nomor 10" dalam pola di atas merujuk pemain yang berposisi di lini serang, biasanya berada di belakang penyerang, dan punya kemampuan yang cantik dalam mendistribusikan bola dan lihai pula mengolah bola dengan kakinya.
Sebelum menguraikan lebih lanjut, perlu kami jelaskan dulu posisi kami terkait beberapa istilah yang sering dicampuradukkan: posisi, kiprah dan arketipe. Jika "posisi" merujuk kawasan seorang pemain dalam deretan yang biasanya terbagi ke dalam tiga lini utama: belakang, tengah dan depan. Istilah bek, gelandang, penyerang, sayap kiri atau sayap kanan yaitu istilah yang sepenuhnya merujuk "posisi".
Sementara "peran" berbeda lagi dengan "posisi". Istilah "peran" merujuk fungsi seorang pemain dalam sebuah denah permainan. Misalnya, gelandang. Kita tahu posisi gelandang ini juga dipecah ke dalam beberapa istilah menyerupai "gelandang serang" dan "gelandang bertahan". Seorang disebut gelandang serang atau bertahan bukan sebab posisinya lebih ke belakang atau lebih ke depan, walau pun biasanya memang begitu, namun lebih kepada kiprahnya yang lebih mayoritas menyerang atau bertahan. "Penyerang" (baik tengah atau sayap) yaitu posisi, tapitarget-man yaitu "peran". Inilah yang kami maksudkan dengan "peran".
Sedang "arketipe", dalam rumusan kami, merujuk huruf atau sopan santun (atau bisa juga: gaya) bermain seorang pemain. Rumusan "arketipe" ini bekerjsama agak tricky, kadang beririsan dengan rumusan "peran". Namun ada banyak istilah mutakhir dalam sepakbola tidak bisa dimasukkan dalam rumusan "posisi" atau "peran". Misalnya: poacher, fantastista, gelandang pengangkut air (water carrier midfielder). Sebab kita semua tahu, tidak semua target-man bisa disebut poacher, tidak semua gelandang bertahan bisa disebut bertipikal water carrier midfielderdan tidak semua gelandang serang atau trequartista (secara harfiah berarti: sepertiga tamat lapangan) bisa disebut fantastista. Dalam rumusan kami, poacher, fantastista hingga water carrier midfielder yaitu pola dari apa yang kami maksudkan sebagai "arketipe".
Kembali kepada nomor punggung yang (sempat) identik dengan posisi seorang pemain, secara umum kita bisa melihat posisi-posisi di atas lapangan dengan beberapa nomor punggung dari satu hingga sebelas menyerupai di bawah ini:
Kebanyakan dari kita mungkin akan setuju jikalau nomor 1 selalu identik dengan penjaga gawang. Di lini belakang, bek kanan biasa identik dengan nomor 2, dan bek kiri mempunyai identitas nomor 3. Sedangkan nomor 4 dan 5 biasanya berposisi sebagai bek tengah.
Selain penyerang yang bernomor 9 dan dua winger yang biasa bernomor 7 dan 11, posisi yang paling banyak menjadikan perdebatan yaitu di tengah atau gelandang pada nomor 6 dan 8, sebab sejatinya gelandang nomor 10 biasanya ditempati pemain yang berperan sebagai gelandang serang.
Lalu, bagaimana dengan gelandang nomor 6 dan 8? Apa perbedaan spesifiknya?
Menurut banyak sumber, holding midfielder atau defensive midfielder sering disebut dengan gelandang bernomor 6, gelandang yang sering bertugas untuk bertahan. Sementara nomor 8 yaitu nomor yang identik dengan gelandang juga. Namun, biasanya gelandang bernomor 8 yaitu gelandang yang bisa diartikan ia bukan gelandang bertahan maupun menyerang, namun sebagian juga ada yang bisa mengemban kiprah menyerang dan bertahan dengan sama baiknya (box to box midfielder).
Jika gelandang nomor 6, 8, dan 10 bisa kita bagi lagi, maka kita akan menemukan persepsi umum menyerupai pada gambar di bawah ini;
Istilah-istilah deep-lying midielder, regista, atau bahkan false nine yang sempat terkenal dalam beberapa tahun terakhir dan sering kali ditemukan pada game sepakbola menyerupai Football Manager menciptakan kami mencoba untuk memetakan posisi pemain tersebut menyerupai apa yang ada dalam grafis di atas.
Posisi yang awalnya identik dengan nomor punggung 6, 8, 10 bahkan nomor 9 sekalipun, kini bisa diturunkan bahkan ada gabungan-gabungan tersendiri dari beberapa posisi dasar. Sebagai contoh, jikalau kita merujuk gambar di atas, maka kita akan menumukan posisi second striker yaitu turunan dari posisi playmaker no.10 yang digabungkan dengan posisi seorang penyerang no.9. Bahkan, turunan dari second striker tersebut kita mengenal istilah dari deep-lying forward, misalnya.
Atau, pada kasus yang lain (di luar posisi pada grafis di atas) kita sering mendengar istilah gres yang menyangkut-pautkan kata "false" seiring ramainya istilah false nine tersebut. Setelah itu, muncul false winger, ada juga false six dan bukan tak mungkin ada istilah false-false lainnya dalam dunia sepakbola.
Pada akhirnya, anda mungkin bisa menemukan lebih banyak jenis daripada yang akan disebutkan sebelumnya, namun secara umum grafik di atas sudah mewakili banyak sekali pembagian jenis gelandang, entah dari posisi, peran, kemampuan, maupun arketipe. Toh, lagipula, permainan sepakbola yang terus berkembang dari masa ke masa akan memaksa banyak istilah-istilah baru.
Nomor-nomor Punggung Dasar di Sepakbola Berdasar Posisi Pemainnya
Jika memang diurutkan sesuai posisi di deretan 4-2-3-1, biasanya nomor punggung satu dipakai untuk penjaga gawang. Lalu nomor dua dan tiga dipakai untuk pemain yang berposisi sebagai fullback di kiri atau kanan.
Untuk bek tengah nomor yang biasa dipakai yaitu empat dan lima. Lalu beranjak dari lini belakang, di lini tengah nomor enam dan delapan diberikan untuk gelandang tengah yang terdiri dari gelandang box-to-box dan gelandang bertahan.
Sementara nomor tujuh biasanya dipakai oleh seorang winger kanan. Nomor tersebut di beberapa klub juga keramat, yang terkenal yaitu Manchester United. Pengguna nomor tujuh biasanya merupakan pemain yang mempunyai skill yang levelnya setingkat lebih di atas pemain lainnya. Di dunia, nomor ini banyak dipakai oleh pemain legendaris menyerupai Luis Figo, Raul, hingga Bebeto.
Jika winger kanan memakai nomor tujuh, maka winger kiri biasa memakai nomor 11. Sementara nomor punggung 10 biasa dipakai oleh seorang playmaker atau gelandang serang. Nomor ini juga banyak dipakai oleh pemain legendaris dunia seperi Diego Maradona, Zinedine Zidane, hingga Ferenc Puskas.
Lalu satu lagi yang terkenal sebagai nomor keramat yaitu nomor sembilan. Nomor tersebut biasa dipakai oleh para striker murni. Beberapa juru gedor jago di dunia yang memakai nomor punggung ini yaitu Marco van Basten, Gabriel Bastituta, Ronaldo de Lima, hingga Romario.
Sumber: http://panditfootball.com/
Salam Sepakbola!!