Bolaonline-id.com - Standar Permainan Sepakbola Timnas Indonesia
Sebenarnya sangat berat bagi penulis untuk menulis artikel ini, alasannya intinya penulis sangat besar hati terhadap usaha Timnas Indonesia dalam merajut asa menuju kancah persepakbolaan Asia dan Dunia.
Sebenarnya sangat berat bagi penulis untuk menulis artikel ini, alasannya intinya penulis sangat besar hati terhadap usaha Timnas Indonesia dalam merajut asa menuju kancah persepakbolaan Asia dan Dunia.
TIMNAS Senior, TIMNAS U 23 dan TIMNAS U19 yaitu aset bangsa yang sangat layak untuk dihargai dan dihormati keberadaannya. Bahkan PSSI pun menunjukkan label kepada mereka (dalam bahasa LONDO) THE BEST INDONESIAN FOOTBALL PLAYER. Dalam hati penulis tidak mau membanding-bandingkan mana yang terbaik diantara ketiganya, alasannya mereka bermain membela Negara kelahiran penulis bahkan ada yang hingga gajinya belum dibayar. Sungguh suatu pengorbanan demi kehormatan Indonesia. Nah, Artikel ini hanyalah ungkapan hati penulis sesudah melihat bagaimana performan timnas dari Senior, U23 hingga hingga U19 dan mohon anggap saja sebagai masukan dan saran yang sangat subjektif dari penulis.
-
STANDAR PERMAINAN TIMNAS
—————————————–
A. BALL DRIBBLING.
TIMNAS SENIOR: Skill dribble pemain banyak yang kurang, terlihat dari bagaimana posisi kaki dalam membawa bola dan lebih banyak mengandalkan kecepatan, padahal semakin cepat berlari semakin lemah kontrol bola (pernah lihat posisi kaki messi atau CR7 pada ketika membawa bola??? langkah pendek atau langkah lebar???)
TIMNAS U23 : Skill Dribble beberapa pemain cukup manis dan bisa menunjang serangan lewat sayap, hanya memang sayang untuk skill dribble pemain tengah banyak yang lemah dan kurang berani membawa bola jikalau ini diperbaiki niscaya tidak gampang kehilangan bola.
TIMNAS U19: Skill Dribble adek-adek kita ini cukup bagus, berani memainkan bola dan salah satu ciri yang menonjol yang tidak dimiliki kelompok TIMNAS yang lain yaitu posisi tubuh/badan pada ketika dribble, yaitu tubuh dipakai untuk menghalangi pemain lawan merebut bola. Nah, untuk klarifikasi yang lebih lanjut akan penulis jelaskan di bawah.
-
2. KEMAMPUAN PASSING.
TIMNAS SENIOR: Untuk penyerang pada ketika mendapatkan passing yaitu berusaha melihat bola dengan perkenaan kaki, alhasil apabila pemain bertahan lawan sanggup mendahului mengenai bola dengan memakai kepala sehingga berakibat umpan lambung tidak pernah berhasil. Sedangkan untuk bertahan, seringkali pergerakan pemain lawan kurang termonitor sehingga gampang ditembus lewat sayap. Passing lebih banyak dilakukan dengan kalkulasi posisi mitra terakhir, dan sering berusaha mendapatkan bola memakai kaki dan sering kalah dalam berduel badan.
TIMNAS U23 : tolong-menolong hampir sama dengan TIMNAS senior (apa mungkin alasannya berasal dari LIGA yang sama…penulis tidak tahu) hanya beberapa individu yang sayangnya berasal entah dari naturalisasi atau dari KLUB yang dianggap tidak layak professional yang mempunyai skill yang cukup mumpuni untuk beradu dengan pemain Luar, pemain lain yah rata-rata sama saja.
TIMNAS U19: Untuk sekelompok pemain Tarkam, adek-adek ini memang tidak mengecewakan bisa mengimbangi Tim sepakbola negara lain. Kemampuan dribble yah tidak mengecewakan manis lah…berani berkelahi tubuh (mereka kayaknya sadar jikalau selain tangan, bola sanggup dikontrol dengan serpihan tubuh apapun). Lagi, Salah satu ciri olah bola adek-adek kita ini yaitu ternyata mereka bisa membaca pergerakan tubuh dari lawan sehingga sering lawan bergerak ke arah yang salah dari arah bola ( Ini yaitu tanda bahwa IQ adek-adek kita ini bagus, bisa membaca gerak orang). Umpan passing selalu dilakukan dengan kalkulasi dimana Kawan AKAN berada, sehingga memang terkesan memaksa mitra mengejar bola (Cukup cerdas kalkulasinya) dan alhasil jarang salah passing.
-
3. VISI BERMAIN.
TIMNAS SENIOR : Pressing Ketat dengan umpan-umpan cepat dan lambung ke depan sehingga penyerang sanggup memasukkan bola ke gawang dan seringkali melalui denah serangan balik.
TIMNAS U23 : Pressing ketat dengan umpan-umpan cepat, seringkali melalui denah serangan balik dengan memanfaatkan kelebihan kecepatan sektor sayap sehinggan bisa menunjukkan umpan kepada penyerang depan.
TIMNAS U19 : Pressing Ketat dengan umpan umpan pendek terukur dengan sesekali memanfaatkan lebar lapangan untuk membuka pertahanan sambil melihat dan memberi umpan pada posisi mitra yang terbuka untuk menciptakan gol (everyone can make a gol).
-
4. Mentality.
TIMNAS SENIOR : Bermain Defensif dengan tempo lambat.
TIMNAS U 23 : Bermain Defensif dengan serangan balik cepat, dan khusus babak ke 2 biasanya tempo dipercepat dan bermain lebih terbuka.
TIMNAS U19 : Bermain cepat dan terbuka memanfaatkan semua lini untuk membuka peluang gol semenjak peluit babak pertama dimulai.
-
5. COACH FACTOR.
TIMNAS SENIOR : Coach diberikan pilihan pemain dari kompetisi PSSI dan Naturalisasi.
TIMNAS U23 : Coach diberikan pilihan pemain dari Kompetisi PSSI dan naturalisasi.
TIMNAS U 19 : Coach diberikan pilihan pemain dari daftar PSSI dan ditolak, kemudian menentukan mencari sendiri susunan pemainnya hingga ke daerah-daerah liga tarkam.
-
Nah dari uraian di atas sudah terlihat bagaimana standar Timnas sepakbola Indonesia kan??? Bagaimana kualitas para pemain liga terbaik kita pun tercermin dari gaya permainannya. Mungkin pembaca merasa bahwa penulis berat sebelah dengan lebih mengunggulkan TIMNAS U19 daripada TIMNAS umur lainnya, tapi…coba jujur sejenak… berdasarkan para Pembaca bagaimana permainan TIMNAS U19 kita??? Lebih buruk dari seniornya kah?? atau malah sebaliknya??? jadi apakah salah penulis memang mengunggulkan TIMNAS 19 daripada TIMNAS umur lainnya???? jikalau salah yah mohon maap lahir dan batin yah…..
PS : Saat standar seorang prajurit dalam berperang diturunkan, ketika itulah kekalahan mulai menjadi kenyataan….
-
STANDAR PERMAINAN TIMNAS
—————————————–
A. BALL DRIBBLING.
TIMNAS SENIOR: Skill dribble pemain banyak yang kurang, terlihat dari bagaimana posisi kaki dalam membawa bola dan lebih banyak mengandalkan kecepatan, padahal semakin cepat berlari semakin lemah kontrol bola (pernah lihat posisi kaki messi atau CR7 pada ketika membawa bola??? langkah pendek atau langkah lebar???)
TIMNAS U23 : Skill Dribble beberapa pemain cukup manis dan bisa menunjang serangan lewat sayap, hanya memang sayang untuk skill dribble pemain tengah banyak yang lemah dan kurang berani membawa bola jikalau ini diperbaiki niscaya tidak gampang kehilangan bola.
TIMNAS U19: Skill Dribble adek-adek kita ini cukup bagus, berani memainkan bola dan salah satu ciri yang menonjol yang tidak dimiliki kelompok TIMNAS yang lain yaitu posisi tubuh/badan pada ketika dribble, yaitu tubuh dipakai untuk menghalangi pemain lawan merebut bola. Nah, untuk klarifikasi yang lebih lanjut akan penulis jelaskan di bawah.
-
2. KEMAMPUAN PASSING.
TIMNAS SENIOR: Untuk penyerang pada ketika mendapatkan passing yaitu berusaha melihat bola dengan perkenaan kaki, alhasil apabila pemain bertahan lawan sanggup mendahului mengenai bola dengan memakai kepala sehingga berakibat umpan lambung tidak pernah berhasil. Sedangkan untuk bertahan, seringkali pergerakan pemain lawan kurang termonitor sehingga gampang ditembus lewat sayap. Passing lebih banyak dilakukan dengan kalkulasi posisi mitra terakhir, dan sering berusaha mendapatkan bola memakai kaki dan sering kalah dalam berduel badan.
TIMNAS U23 : tolong-menolong hampir sama dengan TIMNAS senior (apa mungkin alasannya berasal dari LIGA yang sama…penulis tidak tahu) hanya beberapa individu yang sayangnya berasal entah dari naturalisasi atau dari KLUB yang dianggap tidak layak professional yang mempunyai skill yang cukup mumpuni untuk beradu dengan pemain Luar, pemain lain yah rata-rata sama saja.
TIMNAS U19: Untuk sekelompok pemain Tarkam, adek-adek ini memang tidak mengecewakan bisa mengimbangi Tim sepakbola negara lain. Kemampuan dribble yah tidak mengecewakan manis lah…berani berkelahi tubuh (mereka kayaknya sadar jikalau selain tangan, bola sanggup dikontrol dengan serpihan tubuh apapun). Lagi, Salah satu ciri olah bola adek-adek kita ini yaitu ternyata mereka bisa membaca pergerakan tubuh dari lawan sehingga sering lawan bergerak ke arah yang salah dari arah bola ( Ini yaitu tanda bahwa IQ adek-adek kita ini bagus, bisa membaca gerak orang). Umpan passing selalu dilakukan dengan kalkulasi dimana Kawan AKAN berada, sehingga memang terkesan memaksa mitra mengejar bola (Cukup cerdas kalkulasinya) dan alhasil jarang salah passing.
-
3. VISI BERMAIN.
TIMNAS SENIOR : Pressing Ketat dengan umpan-umpan cepat dan lambung ke depan sehingga penyerang sanggup memasukkan bola ke gawang dan seringkali melalui denah serangan balik.
TIMNAS U23 : Pressing ketat dengan umpan-umpan cepat, seringkali melalui denah serangan balik dengan memanfaatkan kelebihan kecepatan sektor sayap sehinggan bisa menunjukkan umpan kepada penyerang depan.
TIMNAS U19 : Pressing Ketat dengan umpan umpan pendek terukur dengan sesekali memanfaatkan lebar lapangan untuk membuka pertahanan sambil melihat dan memberi umpan pada posisi mitra yang terbuka untuk menciptakan gol (everyone can make a gol).
-
4. Mentality.
TIMNAS SENIOR : Bermain Defensif dengan tempo lambat.
TIMNAS U 23 : Bermain Defensif dengan serangan balik cepat, dan khusus babak ke 2 biasanya tempo dipercepat dan bermain lebih terbuka.
TIMNAS U19 : Bermain cepat dan terbuka memanfaatkan semua lini untuk membuka peluang gol semenjak peluit babak pertama dimulai.
-
5. COACH FACTOR.
TIMNAS SENIOR : Coach diberikan pilihan pemain dari kompetisi PSSI dan Naturalisasi.
TIMNAS U23 : Coach diberikan pilihan pemain dari Kompetisi PSSI dan naturalisasi.
TIMNAS U 19 : Coach diberikan pilihan pemain dari daftar PSSI dan ditolak, kemudian menentukan mencari sendiri susunan pemainnya hingga ke daerah-daerah liga tarkam.
-
Nah dari uraian di atas sudah terlihat bagaimana standar Timnas sepakbola Indonesia kan??? Bagaimana kualitas para pemain liga terbaik kita pun tercermin dari gaya permainannya. Mungkin pembaca merasa bahwa penulis berat sebelah dengan lebih mengunggulkan TIMNAS U19 daripada TIMNAS umur lainnya, tapi…coba jujur sejenak… berdasarkan para Pembaca bagaimana permainan TIMNAS U19 kita??? Lebih buruk dari seniornya kah?? atau malah sebaliknya??? jadi apakah salah penulis memang mengunggulkan TIMNAS 19 daripada TIMNAS umur lainnya???? jikalau salah yah mohon maap lahir dan batin yah…..
PS : Saat standar seorang prajurit dalam berperang diturunkan, ketika itulah kekalahan mulai menjadi kenyataan….
Kompasiana.com